Tokoh-tokoh utama ::
Miwa Aira age 16
Saitou Daichi age 16
Aoi Mizushima age 16
(yg sebenarnya Aira)
Haruka Fujisawa age 16
d
“selamat
pagi dunia” kataku sambil beranjak bangun, sekarang baru jam 5 pagi, “waahhh
masih jam segini, tapi kalo tidur lagi, aku bakalan telat,,” kataku yang
semangat pergi ke sekolah, karena di sekolah sangat menyenangkan, jika sekolah
libur itu membuatku bosan, oh iya perkenalkan aku Miwa Aira anak dari pengusaha
kaya, aku setengah keturunan bangsawan dari Inggris, bukan hal yang bias di
banggakan sieh,, aku juga tak suka kok, tapi setiap ulang tahunku, harus di
rayakan dengan mewah dan ramai jika tidak iru akan merusak nama baik keluarga
Miwa, yang sudah di jaga berabad-abad yang lalu.
“nona sudah
bagun,,??” Tanya seorang pelayan
“wah nona
pagi sekali bagunnya” kata yang lain
“ya karna
hari ini sekolah J” jawabku
“oh iya nona
kabarnya di sekolah ada murid baru yang pindah dari Spanyol,,” kata pelayan
yang bertugas mencari informasi
“baiklah
terimakasih,,” kataku
“nona ini
undangan untuk seluruh sekolah yang anda minta 1 bulan yang lalu” kata pelayan
undangan
“wahhhh
bagus banget,, sesuai dengan yang aku inginkan,,” kataku gembira
“terimakasih
semua,,, kalian sudah bekerja keras,,” kataku setelah sarapan
d
(saat di sekolah
Miwa)
“pagi
Miwa-san” kata semua orang yang menyapaku, mereka tau sifatku, meski aku anak
bangsawan mereka tetap mau berteman denganku, aku tak tau karena apa yang
penting aku punya teman, itu sudah cukup
“kalian
semua ayo sini” teriakku di tengah-tengah halaman
“ada apa
Miwa,,,” kata seseorang
“aku ingin
membagikan undangan pestaku nanti malam,,,” kataku
“yeyyyyyyyy,,,,,”
semua orang bersorak gembira, aku pun membagikan semua undangan dan di saat
yang tepat di saat semua undangan sudah di bagi, bel masuk berbunyi, huft tiap tahun harus begini, aku mau ke
ruang UKS saja, aku tak enak badan nich,, L benakku sembari berjalan menuju
ruang UKS, di ruangan yang sepi itu aku tertidur namun masih terjaga, aku
mendengar nyanyian yang lembut dan membuatku tertidur lelap, masuk ke dalam
mimpi yang indah bersama lagu lembut itu,,,
d
(saat malam yang di
tunggu tiba)
Semua yang
datang bersama dengan pasangan masing-masing, dengan wajah yang gembira mereka
datang ke pesta yang mewah di rumahku, tapi aku,,,?? Aku sama sekali tak
bahagia aku merasa ini terlalu kekanakan, tapi aku bias apa aku hanya bisa
menuruti perintah kakek L.
“happy
birthday miwa,,,” kata semua orang, aku membalas dengan senyum, semua orang
telah datang dan aku hanya sendiri di depan pintu, dan tak ku sangka msih ada
satu orang yang datang dia datang memakai topeng dan memberikan kado untukku,
aku bingung apakah dia salah rumah atau,,???
“maaf,,,,”
kataku
“kau Miwa
Aira kan,,!?” katanya
“ya,, anu,,,
itu,,,” kataku bingung
“ini,,,
pakailah dan satu lagi, jangan sembunyikan kesedihanmu dalam senyum palsumu
itu,,” katanya
“bagaimana
caranya,,?? Aku tak punya orang yang ku percaya” tanyaku
“kau akan
punya sebentar lagi” kata orang itu berlalu, aku merasa aneh karna baru kali
ini aku melihat orang itu, dia bukan undangan siapa dia,,,,
“kalung apa
nih,,???” kataku
“aira,, ayo sayang,,,”
kata mama yang mengingatkan aku tentang partyku
d
(setelah party)
“Hu’uh,,,”
keluhku, merebahkan diri ke kasur, aku merasa inggin menjadi orang yg berbeda,
aku pun berharap semoga kakek dan ayah menyetujuinya.
Tanpa ku
sadari aku terjatuh ke dalam mimpi yang indah, waktu terus berjalan saat aku
terlelap namun pagi itu aku di bangunkan pelayan karna kakek dan ayah ingin
berbicara denganku.
“iya kakek,
ayah,,,??” kataku sopan
“mulai
sekarang kamu akan menjadi orang lain, kakek dan ayahmu sudah sepakat akan
menjadikanmu orang yang tidak sombong dengan harta keluarga,,” jelas kakek
“benarkan
itu kek,,???” kataku senang aku langsung memeluk kakek dan ayah, “terimakasih”
bisikku
“namamu akan
diubah menjadi Mizushima Aoi,, kamu adalah seorang anak yang tinggal di apartemen
kecil dan bekerja sambilan di restoran Miwa, untuk sementara kamu akan di
izinkan ke luar negeri” kata kakek lagi
“iya kakek,,
tapi penampilanku juga perlu di ubah,,” kataku
“itu urusa
mudah,,” kata ayah, “kamu akan pindah sekarang,,” lanjut ayah
“baik,,”jawabku
“ini alamat
apartemennya, hati-hati, dan gak ada yang boleh tau soal ini, mengerti,,??”
Tanya ayah khawatir
“iya ayah,, J” aku pun mengubah diriku yang
sekiranya tak ada yang akan mengenaliku di sekolah nanti, aku pergi sekolah seperti
anak baru saja, semua orang melihat ke arahku.
“ting,,tong,,ting,,tong”
bel tanda masuk berdentang, aku bersiap-siap untuk masuk ke kelas bersama wali
kelasku, aku fikir aku akan masuk ke kelas lain ternyata tidak.
“Mizushima
saya wali kelasmu, semoga dapat bekerja sama dengan baik ya,,” kata sensei
“iya bu,,”
jawabku J
<saat di Kelas>
‘’anak-anak
kita mendapat murid baru lagi, kali ini dia pindahan dari Osaka,,” kata ibu
sambil mempersilahkan aku memperkenalkan diri
“emm,,
per,,kenal,,kan,, namaku,, Mizushima Aoi,, mohon,,, bantuannya,,” kataku gugup,
tapi aku berusaha menjadi diri Aoi bukan Aira
“iya,,” cuek
“Mizushima
kamu duduk di sebelah Saitou,,” kata sensei mempersilahkan
“terima
kasih sensei,,” kataku, aku berjalan menuju bangku yang kosong itu, dia bukan
anak kelas ini berarti dia murid baru
“moshi-moshi,,”
sapaku
“ya,,”
jawabnya
Tak terasa
sudah 1 bulan aku menjadi Aoi itu berarti tinggal 2 bulan lagi aku menjadi
orang lain, oh iya hari ini hari valentine aku sengaja membuat coklat buat
Fujisawa-san orang yang sudah lama aku kagumi.
“emm
fujisawa-san,,, ini coklat untukmu,,” kataku
“tidak
terima kasih,,” tolaknya
“tapi,, ini
aku buat sendiri,,,” kataku
“tidak,,”
katanya
“kenapa,,??”
tanyaku
“karna kamu
itu jelek, miskin, dan aku tak suka kamu,,” katanya
“kamu suka
Aira kan,,??” kataku
“iya memang
kenapa,,??” tanyanya
“kamu bisa
suka sama Aira tapi kenapa aku tidak,,” kataku
“itu karna
Aira keluarga dari kalangan atas, tapi kamu, kamu itu orang miskinkan,,”
katanya, kata-kata fujisawa membuatku sakit, aku langsung pergi
meninggalkannya, aku naik kea tap sekolah, aku menangis dan menyesal telah suka
pada orang yang salah, dengan kesal ku lempas coklat untuk Fujisawa.
“hei jangan
buang-buang makanan,,,” kata seseorang yang mengejutkanku
“saitou-san,,”
kataku
“oh ternyata
kau,,” katanya, “kalo mau nagis itu di rumah, jangan di sini,,” katanya
“kamu tuh
ya,, tau gak aku tuh baru aja di tolak sama cowok yang aku suka,,” teriakku
sambil menangis, “kalo gak tau apa-apa gak usah,,,” kata-kataku terpotong
karena Saitou memelukku,
“saitou-san,,??”
kataku
“kamu
bakalan lebih manis kalo gak nangis” kata saitou sambil menatap mataku
“kamu gak
boleh sedih, kalo kamu sedih maka orang yang udah nolak kamu bakalan senang,,”
katanya, “ya sudah aku mau balik ke kelas,,” katanya berlalu
“saitou
tunggu,,” kataku berlari mengejarnya
d
(dua bulan
kemudian)
“pagi
Daichi” sapaku
“hmm,,,”
jawabnya
“berbaik
hati lah ini hari terakhirku di sekolah,,” kataku
“heh,,?
Memangnya ini sudah tanggal 14,,??” katanya
“iya ini
sudah 14 April,,” kataku
“baiklah
tuan putri” katanya
“jangan
terlalu berlebihan,,,” kataku sambil tertawa menertawakan saitou
“anak-anak,
hari ini hari terakhir Mizushima di kelas jadi kita akan membuat pesta
perpisahan habis pulang sekolah,,” kata sensei
“huh,,,
merepotkan” kata semuanya
“Aoi sabar
ya,,” kata Daichi
“iya,,”
sampai jumpa semoga kita dapat bertemu,,” kataku
“Mizushima
kepala sekolah memanggilmu,, bawa tasmu juga,,” kata sensei
“loh
sensei,,,” kata Daichi bingung
“sayonara
daichi,,” kataku
d
(di ruang Kepsek)
“ganti
bajumu Aira,,” kata kakek
“baik
kakek,,” kataku
“Aira kelas
sekarang akan di bagi menjadi baik dan buruk, di nilai dari kelakuan mereka,
dan kamu yang akan menentukannya,,” kata kakek
“baik,,,”
kataku, setelah berganti seragam dan menjadi Aira aku mulai menyeleksi semua
murid
Esok harinya
seperti sebelumnya semua orang berwajah manis di depanku padahal di belakangku
mereka tidak seperti itu. Sekarang ini aku sedang menjelaskan pembagian kelas.
“kelas akan
di bagi dua dengan nama baik atau buruk, di kelas baik semuanya akan
berfasilitas yang bagus, sebaliknya untuk kelas buruk, gedung sekolah ada dua
gedung lama akan di jadikan sekolah buruk, sedangkan gedung baru untuk sekolah
baik, tidak ada yang boleh protes, karna aku sudah menganalisa selama 3 bulan
belakangan ini” jelasku panjang lebar
“nama yang
aku sebutkan untuk ke sebelah kiri aula,,” kataku, aku mulai memanggil
nama-nama mereka
“aku tak di
panggil” kata seorang anak berkaca mata aku tau namanya karna dialah orang yang
membantuku di perpus
“sudahlah,,”
kata Dichi
“tenang
semuanya,,” kataku “kalian yang di sebelah kiri akan di masukkan ke kelas
buruk, dan kalian yang di sebelah kanan akan di masukkan ke kelas baik,,”
kataku, kata-kata yang membuat semuanya tersentak kaget.
“kenapa kami
di kelas buruk,,” Tanya mereka
“ini tak
adil” kata yang lain
“tenang akan
aku jelaskan, selama ini kalian hanya memanfaatkanku dan aku tau itu saat
kalian berlaku tak adil pada Mizushima Aoi,, kalian tak boleh melihat orang
dari luarnya, kalian tau sebenarnya Aoi itu adalah aku, Miwa Aira,,,” kataku,
semua orang kembali tersentak kaget.
“kelakuan
kalian akan ku sampaikan pada orang tua masing-masing, pakaiaan akan di
bedakan, dan semuanya akan di bedakan, tidak ada yang boleh protes, setiap 6
bulan sekali akan ada penilaian” kataku mengakhiri pertemuan kali ini
Saat
istirahat semuanya sudah ada di sekolah masing-masing, sekarang kantin menjadi
agak sepi, tapi tetap menyenangkan.
“Aira tak ku
sangka ternyata kau Aoi, pantas saja kau hapal betul seluk-beluk sekolah saat
pertama masuk,,” kata Sakumi (salah satu anggota perpus)
“J iya,,” kataku,, “aku permisi dulu
ya,,” kataku
“bye
Aira-chan” kata mereka
“sudah
kuduga kau di sini,,” kataku mengejutkan Daichi di atap sekolah
“oh kau,,”
katanya
“apa kau
terkejut tadi saataku bilang kalau aku adalah Aoi,,??” tanyaku
“tidak sama
sekali, aku sudah tau saat melihatmu tadi pagi” katanya
“heh,,??
Jadi kamu,,” kataku
“memang
awalnya aku mengira itu cuma khayalan ternyata itu benar-benar kamu,,” katanya,
“tapi tak ku sangka kau akan sekejam itu,,” katanya lagi
“itu adalah
yang terbaik, agar semuanya berubah,,” kataku
“hmmm,,
terserah lah,, tapi sebenarnya kau senangkan karna bisa membalas Fujisawa,,”
katanya
‘’hehehe,,J” tawaku
“Aoi
sebenanya aku sedih saat kamu bilang ‘sayonara’ kemarin,, kau seperti ingin
pergi jauh dariku dan tak akan kembali lagi,, tapi syukurlah kau kembali,,”
kata Daichi
“daichi Aoi
tak ada hanya ada Aira,,” kataku sedih
“Aira, Aoi
itu adalah dirimu yang sebenarnya,,” kata Daichi
“J” aku tersenyum
“hmm,, Aira
mana kalungmu,,??” Tanya daichi
“ada di,,
loooooh kok gak ada,,,” kata ku “jangan-jangan hilang,,” kataku
“Aira tenang
lah,,, mungkin kalung itu lenyap karna kau telah menjadi dirimu sendiri dan
kamu telah menemukan jalan hidupmu,,” kata Daichi
“ya mungkin
kamu benar Daichi,,” kataku
Aku dan
Daichi menjadi sahabat, lama-kelamaan aku jadi menyukainya namun aku tak mau
bilang, karna aku takut hubungan kami jadi renggang.
“Aira,,,”
sapa Daichi
“oh
Daichi,,” kataku
“Aira,, maaf
jika aku harus bilang tapi,,, setelah ini kumohon tetap jadi temaku,, jangan
menjauhi aku oke,,,??” katanya tiba-tiba
“maksudnya,,???”
tanyaku
“Aira
sebenarnya,,,” “sebenarnya,,,” “aku sudah lama menyukaimu, tapi jika kamu
tak menyukaiku ku harap kita masih bisa jadi teman, teman saja sudah cukup
kok,,,” kata Daichi berturut-turut, aku menenangkannya,,,
“Daichi
tenang dulu,,” kataku “aku belum
menjawabnya,,” kataku lagi
“aku tau kok
kamu tak menyukaiku jadi kau tak perlu menjawabnya,,,” kata Daichi
“Daichi
maaf,,,,,” kataku dan daichi Semakin Lemas,, “maaf,,, aku juga menyukaimu,,”
kataku malu,, Daichi langsung kaget dan tak percaya dengan apa yang dia dengar
barusan,,,
“benarkah
itu Aira,,???” Tanya Daichi aku menjawab dengan anggukan,, Daichi sangat senang
sampai-sampai dia menggendong tubuhku di depannya akhirnya dia memeluku dengan
sangat erat,,,
d
HAPPY ENDING
THE END
THANK YOU FOR THE
READ MY STORY
nice.. keren ceritanya
BalasHapusmakasih jadi semangat nich,, >.<
Hapus